Kamis, 26 Agustus 2010

Kacamata Gratis bagi Anak Bangsa

Lembaga Kemanusiaan ESQ Jatim dan FKA ESQ Korda Surabaya pada hari Kamis (26/8/2010) mengadakan Pemeriksaan Mata dan Pembagian Kacamata Gratis bagi anak Bangsa ”. Bertempat di Klinik mata Surabaya, Sekitar 100 anak bangsa yang berasal dari beberapa daerah di Surabaya memperoleh pemeriksaan mata gratis. . Acara ini bertujuan agar Anak bangsa memiliki mata yang sehat sehingga mereka gemar membaca dan pada akhirnya memperoleh pengetahuan yang luas untuk bekal mereka sebagai generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet perjuangan bansa ini.
Acara permerikasaan mata ini yang ‘dikomandoi’ oleh ketua Korda Surabaya-Bpk. Bambang Subekti Zulkarnaen dengan disupport tenaga tim Ahli dari Klinik mata Surabaya (yang dipimpin oleh Prof. Rowena -pendiri Klinik mata Surabaya dan dr. Rozalina) berlangsung mulai dari pukul 12.00 WIB diawali dengan pemeriksaan mata dan dilanjutkan dengan pemberian kacamata sesuai dengan keperluan dan saran dokter. Acara ini berakhir sampai pukul 17.00 WIB dan telah memeriksa 60 anak bangsa dan menyisakan 40 anak yang belom diperiksa.

Rencananya acara pemeriksaan Gratis ini akan dilanjutkan kembali besok pada tanggal 2 September 2010 di tempat dan waktu yang sama. (FZ)

Minggu, 22 Agustus 2010

BUKA BERSAMA ANAK JALANAN


Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, tidak terkecuali anak-anak yang hidup di jalanan. Stigma masyarakat terhadap anak-anak jalanan, sebagai berandalan, kumuh, kotor, tidak berpendidikan serta tidak memiliki etika, telah melekat pada diri mereka.

Tapi tidak untuk anak-anak jalanan binaan sanggar alang-alang Surabaya. Sanggar alang-alang Surabaya adalah tempat pembinaan anak-anak dhuafa, yang terpaksa harus menghabiskan waktunya, untuk bekerja membantu orang tuanya di jalanan.

Mengingat bahwa anak-anak jalanan juga bagian dari masyarakat, serta guna mengisi kebahagiaan bulan ramdhan 1431 H, Lembaga Kemanusiaan ESQ Jatim, mengadakan buka bersama, Minggu (22/08/10, di Sanggar Alang-alang yang lokasinya di sekitar terminal Joyoboyo Surabaya.

Buka bersama ini juga dihadiri oleh ketua Korwil, Najib Abdurrouf Bahasuan, Korda Surabaya, Alumni ESQ, dan Fosma Surabaya. Acara ini juga diisi oleh tausiyah, serta penampilan kesenian dan mengaji dari anak- anak binaan Sanggar Alang-alang

Selain itu, pendiri Sanggar alang-alang, yang akrab disapa “om Didit” ini menyampaikan bahwa sebutan untuk anak jalanan bagi anak-anak Sanggar alang-alang, seakan-akan membuat jarak dan membuat stereotype yang buruk bagi mereka. Sehingga kameraman senior TVRI ini, mengubah sebutan “anak jalanan” menjadi “anak negeri”. Dengan maksud bahwa nama adalah doa, serta harapan sebagai generasi penerus bangsa.

Acara semakin semarak, ketika penampilan siti, finalis idola cilik RCTI, dalam membawakan lagu religi dari ungu. Siti adalah salah satu anak binaan dari sanggar alng-alang, yang memiliki segudang prestasi dan talenta, khususnya di bidang tarik suara. Kita tidak pernah tahu bahwa ada mutiara, didalam pasir. Masih banyak siti-siti yang lain dengan potensi yang berbeda, apabila kita jeli dan peduli serta menghargai keberadaan mereka. (rt)